• Jl. Taman Menteri Soepeno No. 2 Semarang
  • Telp. (024) 8311172
  • bpkad@jatengprov.go.id
27-01-2022

SEMARANG - Upaya pengentasan kemiskinan di daerah pesisir di Jawa Tengah mendapatkan dukungan dari BAZNAS RI. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik upaya itu dan menyebut peran BAZNAS sangat sentral dalam pengentasan kemiskinan.

Ketua BAZNAS RI Nur Ahmad mengatakan, kunjungannya ke Jawa Tengah adalah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait upaya pengentasan kemiskinan di tahun 2022. Salah satu yang menjadi fokus BAZNAS RI adalah pengentasan kemiskinan di daerah pesisir.

"BAZNAS hanya membantu karena sudah banyak yang dilakukan oleh Pak Gubernur. Kita akan melihat daerah pesisir yang di situ atas petunjuk Gubernur masih ada kemiskinannya. Kita coba bagaimana nanti upaya-upaya ekonomi yang bisa canangkan di sana," kata Ketua BAZNAS RI Nur Ahmad usai koordinasi dengan Gubernur Ganjar Pranowo di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (3/1/2022).

Dalam pertemuan itu, Nur Ahmad menjelaskan beberapa program dari BAZNAS RI yang akan dilakukan terkait pengentasan kemiskinan, khususnya di daerah pesisir. Di antaranya adalah memberdayakan ibu-ibu di daerah pesisir yang ditinggal suami mencari ikan. Melalui program pengajian rutin yang ada, BAZNAS akan memberikan penguatan ekonomi dengan memberikan modal usaha. Program lainnya adalah dengan menggerakkan BAZNAS Mikro Finance Desa untuk penguatan ekonomi masyarakat desa.


"Kami sudah lakukan di Purworejo dengan memberikan bantuan untuk menghidupkan kembali peternakan yang ditinggal pemilik karena gulung tikar akibat pandemi," kata Nur Ahmad.


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan praktik baik yang dilakukan oleh BAZNAS selama ini sudah banyak. Kunjungan dari BAZNAS RI tersebut juga memberikan gambaran bagaimana inovasi-inovasi dari seluruh Indonesia. Sementara dari BAZNAS Jawa Tengah sendiri juga sudah banyak praktik memberdayakan masyarakat sehingga peran BAZNAS menjadi sentral.


"Kawan-kawan Baznas Jawa Tengah sudah berpraktik yang empowering (memberdayakan). Misalnya pemberdayaan ekonomi, terus kemudian ada pelatihan, dan sertifikasi. Prinsipnya dalam penanggulangan kemiskinan peran Baznas cukup sentral, sehingga kalau kita bisa mengoptimalkan kolaborasi antara Pemda, Pemprov, dan juga Baznas, saya rasa akan menjadi kekuatan bagus," katanya.


Ganjar juga mengapresiasi langkah BAZNAS RI yang memerintahkan kepada BAZNAS di seluruh Indonesia untuk membantu program pengentasan kemiskinan ekstrem. Langkah itu menurut Ganjar sudah berjodoh dengan apa yang dilakukan Jawa Tengah selama ini. Ia berharap replikasi dari praktik-praktik yang sudah dilakukan pada tahun 2021 bisa dilakukan pada tahun 2022.

"Maka optimalisasi peran Baznas ini akan kita genjot lagi bahkan tadi target Baznas Nasional naik, potensi sudah mulai diidentifikasi dan dicatat. Indikasinya banyak yang sudah melaksanakan tetapi tidak tercatat. Kita mau mencatat dengan target-target yang bisa kita lakukan. Kita juga mendapatkan dukungan dari ASN di Pemprov, Pemkot, dan Pemkab menurut saya bagus sehingga sadar untuk berzakat, infaq, shodaqoh, dan bisa dikelola secara profesional. Jadi ini kekuatan hebat," katanya.