• Jl. Taman Menteri Soepeno No. 2 Semarang
  • Telp. (024) 8311172
  • bpkad@jatengprov.go.id
27-01-2022

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan promosi jabatan di lingkungan Setda Provinsi Jateng sebagai hal biasa. Ganjar menegaskan ASN penjabat harus siap didemosi jika kinerjanya tak maksimal.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai melantik dan mengambil Sumpah/Janji Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Jateng, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (14/1).

"Prosesnya (promosi jabatan) ini biasa saja sebenarnya. Tadi kita sampaikan kepada mereka dan pada saat kami wawancara, kalau anda nggak perform anda tidak saya mutasi, demosi lho," tegas Ganjar.

Ada 13 pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik Ganjar pada pagi ini. Tiga orang merupakan nama baru dari hasil promosi jabatan terbuka dan berasal dari daerah.

Tiga orang tersebut yakni Supriyanto menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov Jateng dari Kabupaten Pati, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dijabat oleh Bergas Catur penanggulangan dari Kabupaten Kudus. Kemudian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dijabat oleh Uswatun Hasanah dari Wonogiri.

"Pesan saya kepada mereka, umpama yang pertanian lama kosong saya bilang gunakan segala cara pengetahuan kekuatan kewenangan otoritas semuanya, turunkan harga. Minyak, bawang, telur, daging dan kolaborasi di bawah asisten ekonomi dengan cara apa saja," tegas Ganjar.

Kepada Kepala BPBD, Ganjar juga memerintahkan agar dalam masa siaga ini untuk memperkuat kesiapan pasukan serta memastikan seluruh alat dengan baik. Ganjar juga meminta agar Kepala BPBD bisa berkolaborasi dengan OPD yang membidangi infrastruktur.

"Kita masih siaga terus sampai di bulan februari ya saya minta semuanya untuk standby terus dan koordinasi dengan kelompok infrastruktur sehingga rakyat terlayani dengan baik," ujarnya.

Secara khusus, Ganjar berpesan untuk Kepala Disdikbud Uswatun Hasanah. Yakni terkait pungli, ijasah dan integritas di satuan pendidikan. Persoalan ini, kata Ganjar, masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Disdikbud Jateng.

"Saya masih mendengar pungli, njelehi. Kemarin masih ada SPP sudah kita gratiskan SMA SMK SLB, tapi masih ada yang mungut, kasih peringatan," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menerima laporan adanya guru yang menyebarkan hoaks terkait pemerintahan pada muridnya. Selain itu, Ganjar juga menyoroti masalah penahanan ijasah.

"Masih banyak orang harus nebus ijasah. Kalau ada yang terjadi di negeri dan itu ditahan lama, klarifikasi. Kalau banyak alasan kepala sekolahnya, dicopot," ujar Ganjar.

Ganjar berharap pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik dapat tancap gas dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat yang masih ada.

"Jadi PR-PR sebenarnya banyak, tapi ya mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan tugasnya dengan baik dan saya sampaikan kita harus selalu kenceng," tandasnya.

Ditemui usai pelantikan, Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Uswatun Hasanah menegaskan siap melakukan mandat yang diberikan Ganjar. Sejumlah pekerjaan rumah, kata Uswatun juga akan disikapinya dengan cepat dan tegas.

"Apa yang disampaikan pak ganjar, memang butuh gerakan yang cepat dan dibutuhkan sikap yang tegas untuk mengantispasi tiga hal tersebut, adanya penyimpangan hal-hal yang tidak seharusnya atau tidak on the track," kata Uswatun.

Persoalan pungli, Uswatun menegaskan bahwa biaya pendidikan di satuan pendidikan di bawah Pemprov Jateng gratis. Uswatun mengaku siap mencopot oknum jika ditemukan pungli sesuai perintah gubernur.

"Karena sekolah itu sudah gratis, insyaallah saya siap. Kalau soal ijasah akan segera ditindaklanjuti, yang jelas sudah ada instruksi untuk tidak menahan ijasah. Bahkan kalau perlu ya kepala sekolahnya dipecat. Memang butuh sikap yang tegas untuk penyimpangan seperti itu,…