SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada seluruh pengelola keuangan dan pengelola pendapatan baik di lingkungan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Sebab, berkat kerja keras, gotong royong dan komitmennya mampu mendukung ketercapaian pendapatan daerah di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan oleh Plt. Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah, Slamet AK saat membuka Rapat Evaluasi Capaian Program Sengkuyung Tahun 2024, di Ruang Rapat BPKAD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (11/2/2024).
Adapun tiga Kabupaten dan Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) yang mendapatkan capaian program Sengkuyung Tahun 2024 tertinggi adalah Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Demak.
Slamet membeberkan, jumlah objek Surat Pendataan dan Informasi Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (SPIT PKB) yang direkam berdasarkan rekap data sampai dengan 31 Desember 2024 sebanyak 2.653.974 obyek dengan nilai PKB sebesar Rp. 430.669.326.270 . Kemudian, jumlah pembayaran sebanyak 49.059 obyek dengan nilai PKB sebesar Rp. 28.864.283.000. Sehingga, rata-rata jumlah obyek yang melakukan pembayaran terhadap jumlah obyek yang melakukan perekaman sebesar 7,68%.
"Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atas berjalannya Program Sengkuyung ini, kami harap kepada seluruh daerah dapat lebih ditingkatkan koordinasi baik jajaran pemerintah kabupaten/kota, pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa," ujarnya.
Ia berharap, selain menuntaskan piutang Pajak Kendaraan Bermotor, Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait diharapkan dapat terus meningkatkan sistem perpajakan.
"Validasi data objek harus dilakukan secara tepat akurat, mengingat penggunaan data dalam memproyeksikan pendapatan sangatlah penting," tegas Slamet.
Ditambahkan, sinergi seluruh elemen juga diperlukan agar mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan. Sehingga diharapkan dapat berpengaruh terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.