• Jl. Taman Menteri Soepeno No. 2 Semarang
  • Telp. (024) 8311172
  • bpkad@jatengprov.go.id
27-07-2021

Boyolali - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pengerjaan Asrama Haji Donohudan untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat Covid-19 akan segera dilakukan. Setidaknya butuh waktu dua pekan untuk konversi ke rumah sakit darurat Covid-19.

"Mulai besok secara teknis sudah akan dikerjakan oleh PUPR, waktunya dua minggu. Kalau dua minggu itu bisa maka rumah sakit darurat sudah bisa berjalan," kata Ganjar ditemui usai mendampingi kunjungan kerja Menteri Kesehatan, Panglima TNI, dan Kapolri di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (17/7/2021).

Ganjar menjelaskan sebenarnya ada dua tempat yang diusulkan untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Yaitu Asrama Haji Donohudan dan BPSDMD atau Diklat Provinsi Jawa Tengah di Srondol Kota Semarang. 

Visitasi dari tim Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR sudah dilakukan di dua tempat itu. Hasilnya untuk Diklat Srondol atas pertimbangan teknis dari tim visitasi menganjurkan agar dijadikan tempat isolasi terpusat saja.

"Rasanya Diklat di Srondol diminta untuk tetap menjadi tempat isolasi terpusat. Donohudan yang akan dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. Sudah divisitasi, hari ini sudah diatur agar yang isolasi mandiri dipusatkan di satu blok. Kemudian yang lain mulai dikosongkan dan mulai disterilisasi," jelas Ganjar.

Ganjar menambahkan, terkait kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit darurat Covid-19 terus dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan. Ganjar meminta agar pencarian tenaga kesehatan dikoordinasi oleh Kementerian Kesehatan.

"Sudah disampaikan ke Menkes, kita mencari bareng-bareng, tapi saya minta agar semua dikoordinasi oleh pusat karena yang turun langsung dari pusat. Kami siap mendukung dan mencarikan agar bisa mendapatkan dukungan nakes," katanya.